Selasa, 19 Juli 2011

PENINGKATKAN KINERJA PERSONIL MELALUI KETERAMPILAN MANAJER DAN LEADER KEPALA SEKOLAH


PENINGKATKAN KINERJA PERSONIL
MELALUI KETERAMPILAN MANAJER DAN LEADER  KEPALA SEKOLAH
Ali Maryonis,S.Pd
Kepala SMPN 6 Siak


ABSTRAK: While the Japanese state were destroyed in the second world war, the first thing asked by the prime minister was "How many teachers are left". This implies that the state will be built through education and education is built by utilize ng teachers (educators). The success of a school is largely determined by performance of these teachers. Not only are educators (teachers), educational staff (non-teachers in the school staff) was also an important role in managing  of Education.They are spearheading the success of an institution they work diligently pendidikan.If, serious, passionate, and professional education, the process will run maximum.http://www.google.co.id/images/cleardot.gif

Key Word  : Kinerja personil sekolah, Keterampilan manajerial dan leader kepala     
                     sekolah

I.                   PENDAHULUAN
Impian seorang pimpinan satuan pendidikan adalah menjadikan sekolah yang dipimpinnya menjadi suatu sekolah yang berkualitas, bermutu, menjadi sekolah pavorit dikalangan masyarakat di antara sekolah yang sederajat.Impian tersebut perlu usaha tertentu untuk mencapainya. Menurut Akbarona ( 2005 : 139) bahwa yang diperlukan adalah membangun jembatan antara mimpi dengan kenyataan hari ini.Bagaimana menjadi sekolah bermutu perlu proses yang harus di usahakan oleh seorang kepala sekolah.
Suatu ciri sekolah bermutu antara lain tamatan di sekolah yang bersangkutan bisa melanjutkan ke sekolah pavorit atau  berprestasi di sekolah non favorit.Siswa yang bersangkutan mudah menyesuaikant diri di sekolah lanjutan karena  sebelumnya mereka telah diberikan layanan pendidikan atau metode pendidikan yang mereka lalui sudah menjurus pada sekolah lanjutan tersbut. Pola yang sudah dibuat di sekolah sebelumnya sudah sesuai. Standar pada sekolah seblumnya sudah memadai. Tak canggung lagi.
Untuk mencapai hal tersebut bukanlah seperti membalik telapak tangan. Banyak liku-liku yang dihadapi.Perlu kesungguhan, keterampilan, strategi yangg efektif dari seorang pimpinan satuan pendidikan. Doa,Usaha keras, pengorbanan pemikiran, pengorbanan perasaan, pengorbanan materi, strategi, pola,kiat, perlu diusakan, guna perkembangan dan kemajuan suatu satuan pendidikan tersebut di masa yang akan datang.
Usaha ini bukanlah suatu yang muskil dilakukan. Bisa, perlu kesungguhan seorang pimpinan satuan pendidikan. Suatu yang harus bisa dilakukan dengan menerapkan berbagai strategi, kiat, sehingga memperoleh hasil yang menggembirakan, menyenangkan di masa yang akan datang.
Resiko dan tantangan pasti ada, suatu sekolah harus siap menerima resiko dan menghadapi tantangan tersebut.Namun dalam mengahadapi resiko juga ada teknik dan caranya. Sekolah akan maju jika sekolah yang bersangkutan siap menghadapi  resiko yang berat.Tentu sesuatu hendaknya dilaksanakan secara ideal. Sebagaimana yang seharusnya.
            Di sekolah terdapat suatu kumpulan orang-orang yang membentuk suatu organisasi. Sebagai suatu organisasi atau suatu kumpulan dari orang-orang yang melaksanakan suatu pendidikan tentu butuh suatu pemimpin. Pemimpin tertinggi di suatu lembaga pendidikan adalah seorang kepala sekolah.
            Kepemimpinan kepala sekolah sering merupakan hal yang sangat menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan.Menurut Wahyosumidjo (1995:81) bahwa “Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah”.Pemimpin yang mempunyai keahlian memimpin tentu berpengaruhi sangat besar terhadap kualitas hasil pendidikan. Karena kepala sekolah merupakan nakhodanya suatu sekolah. Kebijakan yang diambil sangat menentukan jalannya suatu pendidikan di sekolah tersebut.
            Suatu kecendrungan orang berpandangan bahwa sekolah tersebut adalah sekolah yang berkualitas atau tidak berkualitas,  bermutu atau tidak.Pandangan seperti ini adalah suatu pandangan yang kerdil dan bersifat instan. Seharusnya yang perlu perhatikan adalah “proses”. Bagaimana sekolah itu bisa mencapai pendidikan yang berkualitas? Apa usaha yang dilakukan oleh personil sekolah tersebut? Bagaimana kepala sekolah tersebut melaksanakan kiatnya dalam memimpin lembaga itu? Disiplin dalam belajar bagaimana? Apakah gurunya profesinal dalam mendidik siswa? Bagaiana dukungan dari stakeholder terhadap lembaga pendidikan tersebut? Prestasi apa yang telah dicapai? Bagaimana tamatan dari sekolah yang bersangkutan( dari segi nilai dan kamampuannya)?
            Kesemua pertanyaan di atas tak lepas dari bagaimana usaha seorang pemimpin, dalam hal ini kepala sekolah dalam meningkatkan dan mngerahkan semua personi dalam mencapai tujuan. Memerlukan kerja keras, terarah, profesional untuk membangun dan menjadikan sekolah yang dipimpinnya menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas.
            Dalam makalah ini, fokus pembahasan pada peran kepala sekolah pada tingkat SLTP dan SLTA. Pada tingkatan sekolah menengah karen pada tingkat sekolah menengah, sangat cocok mempunyai wakil dan menggunkan guru mata pelajaran, bukan guru kelas.

II.                BEBERAPA KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI KEPALA SEKOLAH TERKAIT  PEKERJAAN MEREKA MEMIMPIN SUATU LEMBAGA PENDIDIKAN.

Dalam memimpin suatu lembaga pendidikan, seorang kepala sekolah hendaknya memiliki beberapa kemampuan terkait dalam menggerakkan para persionil sekolah. Ada beberapa segi kemampuan yang harus dimiliki yakni: kemampuan sebagai administrator, kemampuan dalam memimpin, dan kemampuan dalam melakukan supervisi
Sekolah adalah ibaratkan suatu keluaraga. Pada saaat tertentu kepala sekolah bisa berfungsi sebagai kakak tertua dan pada saat tertentu lain peranan kepala sekolah bisa sebagai orang tua di lembaga tersebut.
Dikatakan sebagai kakak tertua karena kepala sekolah juga berasal dari seorang guru. Guru yang diperkirakan sudah memenuhi kwalifikasi sebagai seorang guru yang profesional, lalu di angkat menjadi kepala sekolah. Tidak pernah di dengar bahwa seorang kepala sekolah berasal dari tenaga struktural.
Seorang kepala sekolah merupakan seorang guru yang diberikan tugas tambahan. Tanggungjawab selain sebagai kepala sekolah juga ada tanggungjawab mengajar.  Keberhasilan suatu sekolah identik dengan keberhasilan kerja seorang kepala sekolah. Padahal di sekolah itu ujung tombak menjalankan kegiatan dalam suatu sekolah adalah para guru dan para tenaga non guru. Tepatnya keberhasilan suatu sekolah sangat besar sekali peranan dari seorang kepala sekolah dalam melakukan keoenmimpinan terhadap bawahannya.
Biasanya pada suatu sekolah  tenaga yang lebih doniman  banyaknya adalah tenaga pendidik ( guru ) tenaga non kependidikan ( TU dan staf lainnya ) hanya sedikit.  Seorang kepala sekolah dituntut kemampuannya dalam  mengadministrasikan, memimpin dan mensupervisi kerja para personil sekolah tersebut. Agar memproleh hasil yang maksimal.
Intinya bagaimana mengkoordinasi, mengarahkan, memotivasi bawahan untuk mau bersungguh-sungguh melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah tersebut. Perlu usaha dan kerja keras dari setiap personil sekolah untuk memajukan lembaga pendidikan. Tentu kerjas keras yang dilakukan adalah kerja yang profesional.
Bekerja dengan sungguh-sunguh, berdisiplin, teratur dan terarah,sesuai dengan keahliannya tentu menghasilkan suatu sekolah yang benar-benar sesuai dengan pencapaian tujuan bangsa yang tercakup dalam pembukaan UUD 1945., yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Kehidupan bangsa dicerdaskan dimulai dari usaha lembaga pendidikan untuk mendidik siswa peserta didik untuk mempunyai kemampuan yang tingggi.
Untuk mencapai tujuan tersebut tak terlepas dari fungsi seorang pimpinan sekolah, dalam melaksanakan kegiatan kesehariannya. Melakukan administrasi,memimpin dan melakukan suprvisi untuk kebaikan bersama adalah suatu kemampuan yang harus dimiliki untuk diterapkan bagi keseharian kegiatan kepala sekolah di lembaga sekolah yang bersangkutan.

A.             Keterampilan Administrasi
Untuk lebih mengenali para personil sekolah seorang kepala sekolah harus memiliki kemampuan pengadministrasian seluruh personil sekolah, hal ini berguna untuk mengenali keberadaan, pribadi, liku-liku, setiap personil yang ada disekolah tersebut. Sehingga semua kegiatan bisa terdata. Personil sekolah yang ada bisa dikerahkan untuk menjalankan kegiatan di sekolah tersebut untuk melakukan pendidikkan yang baik dan berkompeten.
Kemampuan administrasi ini konseptualnya adalah kepala sekolah dan pelaksananya adalah para personil sekolah yang terdiri dari guru dan TU. Administrasi secara umum untuk sekolah tersebut dilakukan oleh personil sekolah yang terdiri dari pegawai administrasi yang lebih dikenal dengan pegawai tata usaha. Namun administrasi secara pribadi untuk masing-masing personil sekolah perlu dilakukan oleh personil sekolah itu sendiri. Contoh suatu tugas wali kelas dalam membuat data siswa di kelasnya, itu dipegang oleh seorang wali kelas.Data ini bisa data pribadi siswa, perkembangan belajar yang dibuktikan dengan nilai, pengelolaan keseharian kelas, dan sebagainya. Guna kelancara pendidikan di kelas yang bersangkutan. Begitu juga dengan bagian-bagian lainnya yang merupakan tugas masing-masing personil.
 Kemampuan kepala sekolah dalam bidang ini hendaknya bisa dilimpahkan kepada personil sekolah yang diberikan tanggungjawab untuk itu. Untuk bisa terlaksana dengan baik kepala sekolah mengetaahui dan punya kemampuan dalam bidang ini, sehingga liku-liku pekerjaannya bisa dilakukan dengan baik.Karena tidak mungkin seorang kepala sekolah melaksanakan kegiatan semuanya. Perlu staff atau tenaga khusus yang ditugaskan untuk itu.Namun kepala sekolah perlu mengarahkan agar terlaksana dengan baik. Diperlukan kreativitas dan kerja yang maksimal untuk itu.
Sebaliknya kepala sekolah yang tidak mengetahui liku-liku tentang hal ini, tentu pelaksanaan pekerjaan tidak terlaksana dengan baik. Intruksi yang diberikan kepada bawahan kurang jelas,dan mungkin tak terarah.
Di kelas perlu pengadministrasian pembelajaran yang dilakukan. Hal ini mungkin dibuat buku batas. Sehingga pelajaran yang dilakukan bisa sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan di sekolah tersebut. Disamping itu berguna untuk mengontrol kehadiran guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas yang bersangkutan.
Dikantor secara umum dibutuhkan suatu pengelolaan administrasi siswa secara keseluruhan. Data yang dikumpulkan menunjang proses pembelajaran pada masa sekarang dan pada masa yang akan datang. Hasil pengadministrasian ini perlu di simpan. Diadministrasikan. Sehingga memudahkan untuk mengetahui dan mencari data tentang siswa, personil sekolah, keadaan sekolah dan bisa diambil suatu rencana tertentu untuk melakukan tindakan, kegiatan, perencanaan atau suatu aktivitas tertentu yan harus diperbuat.

B.     Keterampilan Memimpin
Tanggungjawab pimpinan lembaga pendidikan dewasa ini sangatlah rumit . Berbagai permasalahan ditemukan dalam suatu lembaga pendidikan. Karena antara satu lembaga pendidikan dan lembaga pendidikan lain punya karakteristik sendiri. Namun demikian suatu lembaga pendidikan merupakan suatu organisasi pembelajaran. Proses yang ada si dalam lembaga tersebut adalah suatu proses pembelajaran (learning organization ).
Untuk tercapainya suatu tujuan organisasi pembelajaran tersebut diperlukan skill dalam hal kepemimpinan. Khusus tenaga dalam bidang tertentu skill ini dipersiapkan agar kerja dari setiap personil untuk mencapai suatu tujuan bisa berjalan dengan efektif. Tenaga dan biaya tidak terbuang secara percuma.
Semua usaha dari setiap personil bisa mengarah pada tujuan dan sasaran akhir dari suatu lembaga pendidikan. Untuk tingkat sekolah menengah tentu sasaran akhirnya bisa siswa mempunyai kemampuan sesuai hasil yang diharapkan dan sesuai standar sekolah menengah tersebut.
Untuk itu perlu ketrampilan khusus dari seorang pemimpin. Menurut Wahyudi ( 2009 : 67 )  bahwa penguasaan terhadap keterampilan sanagt dibutuhkan oleh setiap pengelola pendidikan dan manajer adalah seorang yang menjalankan aktivitas untuk memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Terdapat beberapa keterampilan yang diperlukan untuk mengelola satuan pendidikan. Diantaran keterampilan konseptual,keterampilan yang berhubungan dengan manusia , dan keterampilan teknik.
1.      Keterampilan Konseptual
      Keterampilan konseptual adalah suatu keterampilan untuk memahami dan mengoperasikan suatu organisasi. Kegiatan yang dilakukan sebagian besar adalah dalam hal perencanaan. Sedangkan kegiatan lainnya berupa pengawasan, pengkoordinasian, perundingan hanya sebagian kecil dilakukan. Waktunya lebih banyak pada perencanaan.
      Membuat perencanaan suatu kegiatan membutuhkan pemikiran yang cermat. Namanya suatu kegiatan pasti banyak aspek yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan kegitan tersebut. Sebaiknya pemikiran yang cermat masing-masing bagian perlu diperhatikan, agar kegiatan bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya dan kesempurnaan kegiatan tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil dan tujuan dari suatu kegiatan.
      Seorang pemimpin harus punya banyak ide dan bisa memilih ide yang terbaik dalam melakukan suatu kegiatan. Ide tertentu bisa juga ditampung dari para bawahan. Ide yang berasal dari bawahan tersebut dipilah mana yang cocok dengan kegiatan yang sedang dihadapi.Sehingga bawahanpun measa dihargai dan lebih bersemangat untuk bekerja.
      Biasanya petunjuk dari dinas pendidikan yang diberikan hanya berupa garis besar saja. Teknis mendetailnya lebih dominan ditentukan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Misalnya dalam pelaksanaan ujian nasional,ada petunjuk pada POS UN dari BSNP, namun  teknis pelaksanaan secara mendetail dilakukan oleh sekolah yang bersangkutan dibawah koordianasi dari kepala sekolah bekerjasama dengan panitia ujian semester. Kepala sekolah sudah punya konsep dasar tentang pelaksanaan ujian nasional berdasarkan petunjuk UN tersebut. Konsep itu di ditularkan kepada wakil-wakil yang dipercayakan di sekolah untuk di aplikasikan, dijalankandi lapangan.
      Mana yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dan mana yan harus dilakukan oleh wakil dan personal lainnya. Hal ini sudah dibagikan wewenang secara mendetail. Mungkin kegiatan dalam lembaga pendidikan tersebut pelaksananya adalah para panitia. Kepala sekolah mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengontrol.  Karena penanggungjawab kegiatan adalah kepala sekolah. Sedangkan kegiatan yang pelaksanaan ke luar lembaga dan sifatnya penting, seperti untuk proses pengambilan soal hingga soal tersebut sampai ke sekolah dan siap untuk disajikan langsung dilakukan oleh kepala sekolah. Karena soal harus dijaga kerahasiaan,merupakan rahasia negara dan dalam prosesnya harus bekerjasama dengan instansi lain seperti Unit pelakasana Dinas Pendidikan ( UPTD), kepolisian untuk pengamanan soal.
      Demikian juga dengan berbagai kegiatan lain Di sekolah seorang kepala sekolah harus mempunyai keterampilan konseptual. Hal ini sangat dibutuhkan untuk lancarnya suatu kegiatan yang dilakukan di sekolah. Keterampilan ini bisa jadi petunjuk, aturan, arahan dari atasan kemudiain konseptual tentang penerapannya di lapangan dikusasai oleh kepala sekolah.
      Seorang kepala sekolah bisa melihat segala sesuatu secara menyeluruh. Merencanakan perubahan, merancang suatu tujuan, membuat penilaian tentang efektifitas suatu kegiatan dan mengkoordinasikan program secara harmonis.
2.      Keterampilan hubungan antar manusia
            Keterampilan hubungan antar manusia yang dimaksud adalah keterampilan para kepala sekolah dalam berhubungan dengan guru dan personal lainnya di sekolah. Kemampuan berkomunikasi,bekerjasama dan memahami individu dalam suatu oraganisasi tersebut penting dimiliki guna untuk meningkatkan kemauan,motivasi kerja masing-masing personil sekolah.
            Kemauan kerja yang tinggi dari asing-masing personil akan membuahkan hasil kerja yang maksimal. Para guru hendaknya termotivasi melaksanakan tugas kesehariannya dengan sungguh-sungguh. Mustahil hasil baik, pendidikan berkualitas ditemui guru mengajar dengan malas, tak bergairah.
            Kepala sekolah mungkin perlu mengucapkan terima kasih atas kerja bawahannya. Sekecil apapun hasil kerja yang diwujudkan perlu diberikan penghargaan. Hal ini sangat berpengaruh kepada kepribadian dan kamauan kerja. Penghargaan dari atasan sangat penting. Kalau ada guru yang berhalangan hadir karena sakait hal ini perlu mendapat perhatian dari kepala sekolah.
            Dalam memberikan tugaspun kepala sekolah hendaknya jangan terkesan untuk memerintah, tetapi mengajak bawahan berkerja. Hasil kerja guru tidak selamanya maksimal sesuai hasil yang diharapkan oleh kepala sekolah namun jika guru atau personil sekolah itu sudah menunjukkan husaha kerjanya maka perlu diberikan suatu rekasi yang berupa menghargainya. Bisa dilakukan dengan raut muka yang menyenangkan terhadap guru tersebut. Bisa juga dilakukan dengan mengucapkan terima kasih atau memberikan pujian dalam rapat. Seorang guru walaupun ada yang sudah tua namun sebenarnya masih memerlukan suatu dorongan, dukungan yang seperti itu.
            Dalam rapatpun seorang kepala sekolah hendaknya juga memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Jeas arah tujuan rapat. Sasaran yang dicapai jelas dan terarah. Sebelum rapat dilakukan seorang kepala sekolah hendaknya bisa mempersiapkan terlebih dahulu. Materi rapat dipersiapkan sebaik mungkin. Rapat yang diadakan di sekolah bertujuan memecahkan suatu persoalan. Bisa juga untukmerencanakan pelaksanaan suatu kegiatan. Kepala sekolah sebelum rapat sudah memiliki  konsep terlebih dahulu. Jangan rapat diadakan tapi tak tahu arah tujuan rapat.
            Memahami aspirasi dan memotivasi personil sekolah harus bisa dilakukan. Hal ini dilakukan karena ada aspirasi dari rekan guru yang perlu dikembangkan dan yang baik. Disamping itu guru juga dihargai pendapatnya. Tak mungkin seorang kepala sekola serba sempurna.
            Komunikasi yang terjalin dengan baik,  saling menghargai, keakraban satu sama lain akan mudah pemahaman terhadap program sekolah. Komunikasi yang baik ini awal dari saling memberi dan menerima saran, awal dari kerjasama yang baik dan saling bahu-membahu mencapai suatu tujuan sekolah.
            Dengan komunikasi dan hubungan antar manusia yang baik antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru lain, guru dengan petugas tata usaha diharapkan akan terjalin kerjasama. Kalau ada suatu permasalah di antaranya mereka hendaknya cepat ditanggapi. Bagaimana hubungan diantara personil sekolah bisa berjalan dengan baik. Diharapkan tidak ada permusuhan antara personil sekolah. Perlu arahan untuk mencapai hal ini. Perlu bimbingan dari seorang kepala sekolah. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap kerjasama antar sesama personil sekolah.
            Kepala sekolah hendaknya berusaha membangun semangat dan moral kerja personilnya. Bagi guru yang belum berhasil melaksanakan tugasnya perlu ditumbuhkan  kepercayaan diri guru agar berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik. Dan tumbuhkan kepercayaan bahwa mereka mampu.
            Kalau ada guru yang datang menghadap kepala sekolah hendaknya juga diberikan suatu keakraban awal pertemuan. Hal ini untuk menerima pengaduan, saran, permasalahan yang tengah mereka hadapi. Misalnya kalau ada guru datang ke ruang kepala sekolah. Hal pertama bisa di ucapkan adalah “Apa yang bisa saya bantu” . diucapkan dengan muka yang bersih. Hal ini bisa menimbulkan keakraban antar sesama. Sehingga guru tak segan datang bila ada keperluan dengan kepala sekolah atasan mereka.
             Prilaku kepala sekolah juga mempengaruhi hubungan antar manusia. Kepala sekolah yang prilakunya tak baik tentu menghasilkan hubungan yang sangat tidak baik sesama personil sekolah. Kepala sekolah yang baik saja masih dapat gunjingan dari beberapa pihak. Apa lagi kepala sekolah yang berprilaku negatif.
            Seorang kepala sekolah yang banyak bermain game, suka menyakiti  orang lain, keluyuran tak menentu, jarang masuk, sering datang terlambat,berbohong, berbuat asusila, perbuatan yang demikian tentu menghambat hubungan antar manusia dengan personil lainnya.
            Seorang kepala sekolah juga diharapkan bisa memberikan contoh teladan kepada para guru dan personil sekolah lainnya. Perbuatannya mengarah pada kebaikan. Dalam kesehariannya seorang kepala sekolah hendaknya suka menolong, banyak beribadah, jujur, sopan, suka bekerja keras membangun sekolah,berdisiplin tinggi, suka bersedekah, menjaga hubungan silaturrahmi. Hal ini akan menimbiulkan kepercayaan bagi personil sekolah terhadap kepala sekolah yang bersangkutan. Kepercayaan dari personil sekolah terhadap atasannya akan menimbulkan hubungan yang baik antara kepala sekolah dengan bawaahannya.
            Kepala sekolah hendaknya memberikan contoh yang baik terhadap personil lainnya. Suka bekerja keras. Bukan hanya memerintah terhadap personil lainnya sementara dia sendiri tak mau untuk bekerja keras berbuat sesuatu. Hal ini juga akan di tiru oleh bawahannnya. Seorang kepala sekolah juga harus bisa dan mempunyai skill dalam bekerja karena dia adalah pimpinan lapangan.

3.      Keterampilan Teknikal
            Keterampilan teknikal ini adalah kealian dalam aktivitas tertentu secara spesifik yang meliputi suatu proses, prosedur, mekanisme, mengunakan peralatan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan khusus. Dalam suatu sekolah kecakapan dalam bidang ini sangat besar sekali pengaruhnya semangat kinerja guru.
            Pengetahuan tentang cara pengelolaan kelas, penggunaan metode pembelajaran, teknik evaluasi, teknik pembuatan perangkat pembelajaran perlu dikuasai oleh seorang kepala sekolah. Teknik tersebut terkait dengan kegiatan dan metode-metode dalam hal pembelajaran. Disamping itu kepala sekolah juga hendaknya memiliiki kecakapan dalam menggunakan cara-cara, metode-metode yang terkait diluar pembelajaran, seperti pengetahuan keuangan, pelaporan, penjadwalan. Karena seorang kepala sekolah selalu berhadapan langsung dengan para personil sekolah dalam satua lembaga ( guru, pegawai TU dan siswa) juga akan berhadapan langsung dengan masarakat, dan petugas pendidikan di luar sekolah seperti aparat dinas pendidikan.
            Seorang kepala sekolah yang menguasai teknik ini tentu akan menguasai seluk-beluk pendidikan, yang bisa bermanfaat bagaimana cara berbuat sesuatu dengan baik pada kegaiatan-kegiatan bidang tertentu di sekolah.Misalnya dalam hal pembelajaran. Kepala sekolah adalah orang yang sudah berpengalaman sebelumnya dalam hal ini. Bagaimana persiapan pembelajaran seorang guru bisa sudah hal yang dikuasainya. Membuat perangkat pembelajaran sudah dilakukan oleh kepala sekolah yang bersangkutan sewaktu Ia menjadi guru sebelumnya.
            Membuat persiapan atau perangkat mengajar ini, dari masing-masing pelajaran bersumber dari peraturan menteri yaitu tentang materi pembelajaran. Standar kompetensinya dan kompetensi dasarnya sudah ada. Namun pengembangannya dilakukan oleh guru yang bersangkutan. Mulai dari rincian minggu efektif, program tahunan, program semester, silabus, rencana program pengajaran. Kesemua model dan bentuk yang praktis dikuasai oleh kepala sekolah. Sehingga seorang kepala sekolah bisa menguasai persiapan mengajar dari seorang guru.
            Bukan hanya kemampuan persiapan mengajar yang harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah, tetapi beberapa aspek lainnya. Misalnya dalam hal pelaksanaan pengajaran di kelas, seorang kepala sekolah juga menguasai proses yang dilakukan oleh seorang guru. Mulai dari pembukaan, keakraban appersepsi yang dilakukan, teknik pembelajaran sampai pada tahap pengakiran yaitu simpulan terhadap hasil pertemuan guru dengan siswa. Begitu juga pelaksanaan evaluasi, pengajaran perbaikan dan pengayaan juga dikuasai oleh kepala sekolah secara mendetail. Hal ini berguna terhadap emahaman kepala sekolah terhadap apa yang dilakukan oleh bawahannya.
            Berkaitan dengan tenaga kependidikan kepala sekolah juga mengetahui teknik praktis dalam pelaksanaan administrasi sekolah secara umum. Sering pekerjaan pegawai tata usaha berkaitan dengan pemakaian alat dengan menggunaan komputer. Format tertentu perlu dikuasai oleh kepada sekolah. Selain dalam menggunakan dan mengoperasikan alat. Prosedur keranya dimiliki oleh kepala sekolah. Sehingga kepala sekolah akan mudah dalam mengarahan bawahan dalam bekerja. Kalau perlu bawahan dalam bekerja juga belajar dari kepala sekolah. Kepala sekolah tempat berkonsultasi bagi bawahan jika didapati pekerjaan yang sangat sulit dilakukannya.
            Seorang kepala sekolah harus meningkatkan juga kemampuannya dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi ini. Jangan ada kepala sekolah yang gaptek ( gagap teknologi ). Sebab tidak semua kerja bawahan bisa sempurna. Pada saat tertentu kepala sekolah harus menyempurnakannya. Jika kepala sekolah gaptek tentu hasil kerja bawahan adalah final. Tak bisa di robah oleh kepala sekolah. Untuk pekerjaan tersebut harus mencari bawahan terlebihdahulu dalam menyelesaikan. Padahal banyak sekali perkejaan yang terkait dengan komputerisasi ini.

C.     Keterampilan sebagai supevisor
Supervisor adalah orang yang melakukan kegiatan supervisi. Istilah supervisi
Ini berasal dari bahas latin “ Supervideo” yang artinya mengawasi atau menilai kenerja bawahan. Artinya suatu kegiatan yang dilakukan mengamati agar pekerjaan sesuai dengan ketentuan, sesuai dengan aturan dan petunjuk.
            Supervisi berguna untuk melihat tujuan kegiatan yang dilaksanakan sudah mencapai tujuan atau belum. Dengan adanya supervisi ini peronil sekolah terbantu unntuk meningkatka kemampuan yang dimilikinya. Baik tenaga guru maupun non guru perlu dilakukan supervisi, yang muaranya keggiatan ini adalah meningkatkan kinerja dan hasil kerja masing-masing personil.
            Di sekolah yang pertama melakukan supervisi ini adalah kepala sekolah. Selanjutnya kegiatan supervisi yang lebih mendetail dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan dan pengawas mata pelajaran.
            Kepala sekolah melakukan kegiatan supervisi ini dari berbagai macam kegiatan yang ada di sekolah yang bersangkutan. Hal yang umum dilakukan adalahsupervisi terhadap kinerja guru dan supervisi terhadap kinerja non guru. Untuk tenaga guru terutama adalah dalam mengajar. Namun ada juga pelaksanaan supervisi terhadap guru yang melakukan tugas tambahan. Atau yang dialihkan tugas mengajarnya dengan kegiatan tertentu yang terkait dengan kegiatan di sekolah tersebut. Misalnya sebagai wakil kurikulum, wakil kesiswaan. Begitu juga dengan tenagas administrasi atau non guru. Pedoman utama dalam melakukan supervisi ini adalah aspek rincian tugas masing-masing tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
            Kepala sekolah hendaknya memilki program secara terstruktur terhadap masing-masing personil yang akan di lakukan supervisi. Hal ini untuk memantau kegiatan yang sudah terlaksana dan seberapa jauh pelaksanaan kegiatan itu bisa berjalan dan apa kesulitan dalam menjalankan kegiatan itu akan ditemui.
            Supervisi ini harus dilakukan dengan secara terencana. Jangan mendadak karena banyaknya bidang tugas lain dari kepala sekolah. Sebagaimana tujuan supervisi adalah mengamati hasil kefgiatan yang dilakukan yang muaranya untuk memperbaiki kinerja guru dan non guru.
            Ada beberapa aspek penting yang perlu di supervisi oleh kepala sekolah terkait dengan tugas masing-masig personil. Aspek tersebut antara lain:
1.      Supervisi terhadap mengajar di kelas aspek yang disupevisi adalah:
a.       Mengerjakan tugas rutin di kelas
b.      Menyampaikan bahan pengait/Apersepsi
c.       Memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan belajar-mengajar 
d.      . Menyampaikan bahan materi ajar
e.       Menggunakan metode pembelajaran bervariasi sesuai dengan KD, materi, kemampuan siswa,
f.       Menggunakan alat bantu/media pembelajaran Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam urutan yang logis
g.      Menggunakan waktu pembelajaran secara efisien dan efektif
h.      Pengorganisasian Siswa
i.        Memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif
j.        Interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa
k.      Menunjukkan sikap terbuka terhadap pendapat siswa
l.        Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi
m.    Menggunakan bahasa yang baik, benar dan efektif
n.      Melaksanakan penilaian selama proses    berlangsung
o.      Melaksanakan penilaian pada akhir    pembelajaran
p.      Menyimpulkan pelajaran/rangkuman
q.      Melaksanakan tindak lanjut
2.      Supervisi terhadap administrasi pembelajaran dan administrasi kelas
a.       Memiliki dokumen kurikulum
b.      Memiliki dokumen Silabus
c.       Memiliki dokumen RPP
d.      Memiliki dokumen KKM per-Indikator
e.       Memiliki dokumen Prota dan Prosem
f.       Memiliki buku pegangan siswa
g.      Memiliki buku pegangan guru
h.      Membuat Bahan Ajar (LKS, Modul)
i.        Memiliki Daftar nilai
j.        Memiliki  analisis ulangan harian
k.      Memiliki program perbaikan dan  pengayaan
l.        Memiliki jadwal pelajaran
m.    Memiliki kalender pendidikan
            3.   Supervisi terhadap kelengkapan kelengkapan kelas
a.      Memiliki daftar kelas
b.      Memiliki daftar hadir siswa
c.       Memiliki buku batas pelajaran
d.      Memiliki daftar piket
e.      Memiliki daftar pelajaran
f.        Memiliki catatan buku pegangan siswa
g.      Memiliki buku kelengkapan belajar siswa
h.      Memiliki daftar sarana belajar yang memadai
i.        Memiliki daftar nilai siswa
j.        Memiliki buku kasus siswa
k.       Memiliki buku mutasi siswa
l.        Memiliki buku penerimaan rapor
m.    Memiliki denah kelas
n.      Memiliki catatan prestasi siswa (akademik, non akademik )
o.      Memiliki buku tamu pribadi
p.      Memiliki buku catatan perkembangan kesehatan siswa
4.      Supervisi wali kelas
a.       Buku Leger
b.      Buku Absensi Kelas
c.       Buku Catatan Penanganan Kasus / Pembinaan
d.      Buku INduk Kelas
e.       Kelengkapan dan kondisi kelas
f.       Buku data siswa kesiangan
g.      Buku Kas Kelas
h.      Buku Batas Pelajaran
i.        Perawatan Taman kelas
j.        Kebersihan ruang kelas, teras.
5.      Supervisi terhadap tenaga non guru
a.       Buku induk siswa
b.      Leger sekolah persemester
c.       Buku klepper
d.      Administrasi surat masuk dan keluar
e.       Administrasi keuangan sekolah
f.       Administrasi beasiswa
g.      Administrasi sarana prasarana
h.      Laporan bulanan
6.      Supervisi wakil kurikulum
a.       Memiliki dokumen Standar Isi ( SK/KD)
b.      Memiliki dokumen SKL
c.       Memiliki Dokumen Standar Penilaian
d.      Menyusun SKM setiap Indikator
e.       Memiliki kalender pendidikan
f.       Memiliki Program/Perencanaan Penilaian
g.      Memiliki dokumen hasil ujian
h.      Memiliki jadwal pelajaran
7.      Supervisi wakil kesiswaan
a.       Menyusun program masing-masing cabang kegiatan kesiswaan
b.      Jadwal kegiatan kesiswaan
c.       Dokumen kegiatan kesiswaan

III.             USAHA MEMAKSIMALKAN KINERJA SETIAP PERSONIL SEKOLAH
Di sekolah terdapat dua jenis personil yang bertugas mengelola satuan pendidikan.Disamping terdapat siswa peserta didik yang akan menjadi sasaran dalam proses pendidikan. Kedua personil sekolah di atas yang sangat perlu di pimpin oleh seorang kepala sekolah agar hasil proses pendidikan sesuai dengan tujuan yang di inginkan.Kinerja kedua personil tersebut perlu ditingkatkan. Menurut Hasri( 2010:1) para ahli berpendapat bahwa untuk membangun kualitas, harus dimulai dari upaya memperbaiki setiap komponen yang ada dalam satuan pendidikan itu.Selanjutnya Wahyosumidjo(1995:81) mengemukakan  Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah, kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik, sera mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggungjawab untuk memimpin sekolah”.
Kedua personil sekolah itu terdiri dari tenaga pendidik disebut dengan guru dan tenaga kependidikan yang terdiri dari pegawai tata usaha, penjaga sekolah, laboran, petugas pustaka. Tenaga pendidik ( guru ) dan tenaga kependidikan perlu dipimpin untuk mensukseskan kegiatan dan proses pendidikan yang dilakukan.Lalai, malas, tak bersemangatnya kedua tenaga pendidik dan kependidikan maka proses pendidikan akan berjalan dengan lancar dan sukses sebaliknya jika tenaga kependidikan bersemangat, telaten mengurus siswa, rajin, pantang menyerah, berdisiplin tinggi, dan profesional maka proses pendidikan di sekolah tersebut akan berjalan dan terlaksana dengan baik dan sesuai dengan tujuan pendidikan di lembaga tersebut. Visi dan misi sekolah akan mudah terwujud.
A. Tenaga Kependidikan ( Guru )
Di sekolah guru mempunyai peranan dan tugas masing-masing. Pada sekolah menengah tak ada guru kelas seperti pada pendidikan di sekolah Dasar. Yang ada adalah wali kelas dan guru mata pelajaran.
Pada umumnya pada sekolah menengah ini gurunya adalah guru mata pelajaran. Hanya saja di antara mereka selain mengajar juga diberikan tugas tambahan dalam beberapa hal. Ada sebagai wakil kepala sekolah, wali kelas, kepala labor, kepala pustaka, piket harian, pembina ekstra kurikuler dan sebagainaya.
Pada awal tahun pelajaran dilakukan pembagian kerja terhadap semua guru. Biasanya ini dilakukan dalam rapat guru. Bidang studi tertentu di ajar oleh guru yang sesuai vaknya. Kalau ada yang tak mencukupi hendaknya dilakukan pembagian tugas dengan guru yang serumpun. The right man and the right pleace perlu dilakukan terhadap hal ini.Sedangkan untuk tugas tambahan dilakukan suatu pembagian kerja yang sesuai dengan skill yang dimiliki oleh guru yang bersangkutan.
 Masing-masing kegiatan yang dilakukan ( bidang tugas tertentu yang di emban seorang guru ) dibutuhkan kegiatan perencanaan/ persiapan, pelaksanaan, dan kontroling penugasan dari pihak pimpinan sekolah. Diharapkan hasil sesuai dengan sasaran dan tujuan kegiatan. Hal ini terutama kegiatan yang dilakukan  berbentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Biasanya untuk pelaksanaan kegiatan yang berbentuk ekstrakurikuler ini kepala sekolah dibantu oleh seorang wakil. Wakil yang membidangi kesiswaaan. Guna memperlancar proses kegiatan yang tidak semuanya bisa dilakukan oleh seorang kepala sekolah. Wakil inilah yang dipercayakan untuk itu. Namun kepala sekolah sebagai penanggungjawab setiap kegiatan apa saja yang dilakukan  di sekolah tetap harus mengetahui dan mengarahkannya.
Begitu juga dengan bidang lainnya. Dipercayakan pada guru tertentu yang di tugaskan untuk itu. Seperti kurikulum, humas, sarana prasana dan kalau perlu personalia atau wakil secara umum, atau sekretaris sekolah.  Gunanya hal ini adalah untuk membantu kepala sekolah dalam segala kegiatan dan tanggungjawabnya. Terutama tanggungjawab yang diberikan adalah tentang segala sesuatu tugas kepala sekolah yang terkait dengan tugas kepala sekolah bagian dalam.
Kesemua wakil kepala sekolah di atas sangat penting perannya untuk kelangsungan suatu proses pendidikan di sekolah tersebut.Tuas yang dilakukan kebanyakan adalah tugas yang berbentuk wewenang mengerjakannya. Penanggungjawab segala sesuatunya tetap kepala sekolah. Untuk hal-hal yang menuntut tanggungjawab kepala sekolah tidak diberikan wewenang kepada wakil. Seperti menandatangani ijazah, pengesahan ijazah, penentuan kenaikan kelas.
Untuk hal yang berbentuk kegiatan terutama kegiatan ke dalam diberikan wewenang kepada wakil. Mereka cendrung dikategorikan sebagai koordinator pelasana kegiatan.
Disamping wakil, hal yang paling utama dari segi personil sekolah ini adalah para guru yan mengajar dan mendidik para siswa. Di tingkat sekolah menengah adalah guru mata pelajaran. Kegiatan mereka terutama mulai dari perencanaan pengajaran, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, remedial dan pengayaan. Kesemua tugas guru tersebut butuh suatu petunjuk, arahan, perhatian, motivasi, control, dan pengerakkan dari kepala sekolah.Guna memperoleh hasil maksimal dari kerja mereka.

B.Tenaga Kependidikan ( Tenaga Tata usaha, laboran,pustaka dsb )
            Tanaga kependidikan ini bentuknya adalah tenaga struktural. Di sekolah ada tenaga fungsional dan ada tenaga struktural. Tenaga struktural ini berbeda karakternya dengan tenaga fungsional.Hal ini dilihat dari kegiatan yang mereka lakukan dan situasi yang dihadapinya.
            Di sekolah guru berhadapan dengan para siswa, makhluk hidup. Biasanya mereka lebih banyak berbicara di depan kelas.Mereka ujung tombak, pasukan depan dalam mendidik, yang berhadapan langsung setiap hari dengan peserta didik. Kegiatan mereka lebih banyak di kelas bagi guru mata pelajaran yang dominan pengetahuan. Dan lebih banyak di labor bagi guru yang materinya lebih dominan keterampilan, seperti guru TIK.
            Tenaga tata usaha lebih banyak bekerja berhadapan dengan alat-alat ( benda mati ).Pekerjaan mereka setiap hari menghadapi pekerjaan kantoran. Lebih banyak kerja daripada berbicara. Pekerjaan ini juga mempengaruhi pribadi mereka. Karena bertahun-tahun pekerjaan ini mereka lakukan. Sehingga berpengaruh pada pola kebiasaan,prilaku  mereka di sekolah.
            Tenaga kependidikan ini tidak berhadapan langsung dengan siswa, namun terlaksananya suatu proses kegiatan sangat dipengaruhi oleh kerja mereka selaku staff administrasi di suatu lembaga pendidikan.
            Kepala sekolah harus bisa memimpin mereka untuk kemajuan suatu pendidikan.Ujung tombak dalam hal administrasi sekolah adalah tenaga kependidikan. Emberian wewenang dan tangungjawab terhadap mereka perlu dilakukan. Tujuannya mereka jelas apa yang akan mereka lakukan. Ada tanggungjawab masing-masing personil terhadap suatu bidang perkerjaan tertentiu. Sehingga pekerjaan itu tidak tumpang tindih dengan pekerjaan dari personil lain. Namun ddemikian mereka perlu bekerjasama saling membantu.
            Kalau diberikan suatu pekerjaan kepada sekelompok orang, tidak semuanya bisa berjalan lancar dan serasi. Bisa saja terjadi konflik antara mereka. Hal ini di sebabkan oleh beberapa hal. Karakter mereka masing-masing, pekerjaan yag tak dilakasanakan dengan baik oleh sebagian personil, ada yang malas,ada yang kemampuan kurang, sehingga porsi pekerjaaan untuk masing-masing personil kurang. Hal ini bisa menimbulkan permasalahan anatara mereka.
Kepala sekolah hendaknya bisa membantu mengatasi masalah dalam hal ini. Guna kelancaran kerja selanjutnya.Bagaimana memberikan tanggungjawab kepada mereka masing-masing yang adil, sesuai dengan kemampuannya. Antara mereka saling membantu dalam suatu pekerjaan. Pada saat tertentu mungkin perlu dilakukan rapat kecil guna perencanaan kerja selanjutnya.


IV.    PEMBAGIAN  TUGAS MASING-MASING PERSONIL SEKOLAH

Dalam lembaga pendidikan ada tenaga fungsional dan tenaga struktural.  Kepala sekolah adalah salah seorang tenaga fungsional, tepatnya guru. Sebagaimana diketahui masing-masing guru mempunyai spesialisasi tersendiri. Kalau di sekolah dasar ada guru kelas, guru penjaskes dan guru agama. Pada tingkat SMP semua guru sudah memiliki vak atau bidang studi masing-masing.
Kepala sekolah adalah salah seorang yang sebelumnya berasal dari guru tersebut. Kepala sekolah yang berasal dari guru Bahasa Indonesia tidak berkompeten mengajar IPA. Maka dalam pelaksanaan tugasnya perlu ditugaskan guru yan sesuai dengan bidang dan kemampuannya.
Memperkuat tugas masing-masing personil sekolah : guru, wakil, TU, laboran perlu dituangkan dalam SK ( Surat Keputusan ).  Guna selain suatu kredit poin juga sebagai dasar hukum yang bersangkutan untuk diberikan tugas dan wewenang dalam menjalankan tanggungjawabnya.


A.     Wakil Kepala Sekolah
            Wakil Kepala Sekolah merupakan kepanjangan tangan kerja kepala sekolah yang membantu tugas-tugas kepala sekolah sesuai dengan pembagian tugas  masing-masing,  yang meliputi :
1. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
2. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan
3. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana
4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat.
            Wakil kepala sekolah harus membuat suatu perencanaan didalam melaksanakan tugas selama 1 tahun ajaran. Untuk jangka pendek perencanaan satu semester setiap wakil masing-masing mempunyai perencanaaan sesuai dengan  urusan masing-masing.
Dalam pelaksanaan tugasnya wakil Kepala Sekolah mengkoordinasikan anggota kelompok kerjanya, sehingga antara wakil kepala sekolah yang satu dengan yang lain tidak tumpang tindih pelaksanaan operasionalnya. Mereka secara bersama bersatu berusaha mensukseskan kegiatan yang ada pada  program sekolah
Wakil kepala Sekolah Urusan Kurikulum berkoordinasi dengan semua guru mata pelajaran dan wali kelas, bertanggungjawab atas terselenggaranya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan  berkoodinasi dengan Guru Pembina OSIS dan seluruh  Pembina seksi-seksi kegiatan Ekstra Kurikuler. Menyusun Program Kerja   kegiatan OSIS, menegakkan disiplin dan tata tertib siswa.Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana dibantu oleh beberapa orang guru dan staff TU bekerja merancang dan sarana yang ada di sekolah dan prasarana serta bagaimana perkembangan selanjutnya. Sedangkan Wakil Urusan Humas berkoordinasi dengan komite, lembaga lain di luar sekolah. Guna kerjasama sekolah dengan lembaga ataupun masarakat. Biasanya Wakil Urusan Humas juga dibantu oleh satu atau dua orang guru untuk itu.

B.  Guru Sebagai Penanggungjawab Mata Pelajaran
            Dengan dikoordinasi oleh Wakil kepala sekolah Urusan Kurukulum, guru harus mampu menguasai pengelolaan Program Pengajaran yang meliputi : Program tahunan, Program Semester, Analisis Materi Pelajaran, Pengayaan dan lain-lain yang berkenaan dengan proses belajar mengajar.
Guru tidak hanya dituntut untuk meningkatkan ilmu pengetahuan anak didiknya, tetapi juga harus mampu membekali diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada sekarang. Dalam hal ini kepala sekolah harus mendorong dan memberi kesempatan kepada para guru untuk mengikuti penataran ,seminar, simposium,  musyawarah  guru  mata  pelajaran (MGMP) dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sehingga dapat meningkatkan pengetahaun seorang guru  dalam melkasanakn kegiatan belajar mengajar.

C.   Wali Kelas
Disamping sebagai petugas pengelola kelas dan penyelenggara administrasi  kelas, Wali kelas harus mampu berperan sebagai pengganti orang tua murid di   sekolahnya. Mengetahui perkembangan akademik anak didiknya secara  konfrehensif, membuat catatan-catatan khusus. Kasus-kasus yang tidak   mampu untuk diselesaikan sendiri agar dikonsultasikan atau dialih tugaskan  kepada petugas Bimbingan dan Konseling sekolah. Pada prinsipnya senakal  apapun anak masih ada sisi baiknya, jika perlu dikonsultasikan dengan orang tua/wali murid untuk solusinya.

D.    Staff  Tata  Usaha
Kepala Sekolah mendelegasikan tugas ketatausahaan kepada Kepala Urusan  Tata Usaha sebagai koordinator, yang selanjutnya mengkoordinasikan kepada  anggota tugas tentang uraian tugas yang harus dilaksanakan.
Biasanya pada suatu sekolah terdapat beberapa orang staff Tata Usaha.Antara sesama staff Tata Usaha juga dilakukan pembagian kerja yang jelas. Tanggungjawab masing-masing mereka juga ada. Bukan hanya guru yang diberikan tanggungjawab yang jelas. Staff Tu juga, hal ini guna memudahkan pekerjaan juga adanya tenaga ahli dalam bidang masing-masing.
 Diantara mereka ada yang mengelola Inventaris, surat masuk, keuangan, arsip, administrasi siswa, administrasi guru, laporan bulanan, laporan harian yang sifatnya insidentil, kebutuhan harian dan lain sebagainya.  Dengan adanya tanggungjawab masing-masing personil maka tak ada salin lempar tanggungjawab diantara mereka, ataupun acuh tak acuh terhadap suatu pekerjaan. Hal ini dibawah koordinasi kepala Staff Tata Usaha.
Kemudian tugas bendahara adalah membantu Kepala Sekolah dalam pengelolaan administrasi keuangan sekolah yang mempunyai fungsi ; mengambil,   menyimpan,membayarkan dan mempertanggung   jawabkan secara administrasi  keuangan (SPJ) tepat waktu.

E.      Pustakawan
Buku adalah sebagai salah satu sarana sumber ilmu pengetahuan dan teknologi, Buku ini perlu dikelola dengan  dengan baik agar tidak mudah hilan atau rusak. Perlu ditunjuk tenaga khusus dari guru dan petugas tata usaha untuk mengelolanya. Buku boleh saja hancur karena dibaca atau karena sudah habis masa pakainya, namun jangan mudah hilang ataupun  hancur karena di sengaja oleh siswa. Untk ini perlu pengelolan yang baik.

F.      Laboran
Di sekolah pada tingkat SMP ada dua buah labor umumnya yang dimiliki sekolah: Labor IPA dan Labor Komputer. Petugas yang ditugaskan untuk petugas labor ini hendaknya adalah petugas yang mempunyai keahlian dan punya kemauan yang kuat untuk mengelola labor tersebut.

G.     Koordinator Musolla Sekolah.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional :  mencerdaskan kehidupan bangsa  dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang    beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti    luhur, dan seterusnya. Musolla sekolah merupakan sarana yang sangat    penting untuk membimbing  peserta didik dalam kegiatan keagamaan.  Dengan     menunjuk seorang koordinator serta uraian tugasnya, guru pendidikan agama mengkoordinir dan menjadwalkan  kegiatan siswa untuk setiap hari pada jam tertentu bergilir setiap kelas    menjalankan kegiatan keagamaan di musolla.

VI.   SIMPULAN DAN SARAN
       A. Simpulan
1.      Guru sebagai tenaga pendidik dibantu oleh tenaga non guru yang ada di sekolah merupakan ujung tombak dalam proses pendidikan di sekolah. Kinerja dan peran mereka sangat menentukan terhadap usaha mewujudkan sekolah yang berkualitas. Dan  keterampilan manajerial kepala sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap kinerja dan peran masing-masing personil sekolah tersebut. Makanya keterampilan manajerial tersebut sangat penting dimiliki oleh seorang kepala sekolah.
2.      Peran kepala sekolah sebagai pemimpin meliputi: Memiliki kepribadian yang kuat, Memahami kondisi anak buah dengan baik, Memiliki visi dan memahami misi sekolah, memiliki kemampuan mengambil keputusan, Memiliki kemampuan berkomunikasi. Sedangkan peran kepala sekolah sebagai manajer meliputi: Kemampuan menyusun program, Kemampuan menyusun organisasi personalia, Mengoptimalkan sumber daya sekolah.
3.      Disamping itu terkait peran manajerial kepala sekolah juga berusaha menggerakkan masing-masing personil sekolah untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang sudah dirumuskan bersama.
B.     SARAN
1.      Mengingat kepala sekolah bertugas sebagai seorang pimpinan di suatu lembaga pendidikan, perlulah orang yang dipercaya sebagai kepala sekolah mempunyai pengalaman dan kemampuan yang lebih dari personil sekolah lainnya. Memang sebaiknya sudah berkecimpung sebagai pendidik dalam jangka waktu yang cukup lama. Sesuai dengan tanggungjawab yang diembannya butuh keterampilan tertentu.Tenaga pendidik yang sudah cukup lama bertugas tentu sudah mengalami berbagai macam pahit getirnya kegiatan dan proses pendidikan. Pengalaman ini tentu menjadikan modal dalam menjalankan kegiatannya.
2.      Seorang kepala sekolah sebaiknya menerapkan prinsip dan fungsi manajemen untuk mencapai kinerja personil yang efektif di sekolah yang bersangkutan.
3.      Disamping, punya kemampuan yang bagus sebagai tenaga pendidik     ( guru ) seorang kepala sekolah hendaknya juga seorang yang menguasai tentang manajemen pendidikan. Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap pengelolaan, pengorganisasian dan menggerakkan setiap personil sekolah guna memperoleh hasil kerja tepan, bermutu dan maksimal.





VII.  DAFTAR RUJUKAN


Danang A.Akbarona. 2005. Kecerdasan Orang-Orang Hebat. Jakarta. HDA Publikasi Sanga Putra Jaya Group.
Hasri Salfen . Tanggal 8 Mei 2010. Membangun Kualitas Satuan Pendidikan Melalui Nilai-Nilai Melayu. Makalah. Pekanbaru.Seminar Manajemen Pendidikan
----------------. 2009. Sekolah Efektif dan Guru Efektif. Yogyakarta.Aditya Media Printing and Publishing.

Pasolong Harbani. 2008. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung. Alfabeta.
Wahyosumidjo. 1995. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan permasalahannya. Jakarta. Rajawali Pers.
Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar (Learning    Organization). Bandung: Alfabeta.
Wirawan. 2003. Kapita Selekta Teori Kepemimpinan Pengantar untuk Praktek dan Penelitian. Jakarta.Yayasan Membangun Indonesia & Uhamka Press.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar